Bubur Manado siapa tak kenal. Rasanya yang unik dan sensasi pedasnya membuat pencinta masakan pedas ketagihan di lidah. Sensasi makannya akan terasa lebih nikmat, bila menyantap langsung di tempat asalnya Manado. Makannya bareng dengan teman-teman sesama pencinta wisata kuliner, pasti lebih seru lagi.
Manado bisa dijadikan salah satu rencana destinasi yang wajib masuk dalam daftar agenda wisata kuliner. Kota ini kaya akan makanan khas nan lezat. Kesempurnaan rasa sudah jangan diragukan. Bubur Manado salah satunya. Walaupun jenis kuliner berat, namun rasanya bisa menggoyang lidah pencinta kuliner.
Bubur Manado cukup menyehatkan bagi tubuh. Makanan ini terbuat dari campuran karbohidrat yang berasal dari beras dan jagung, juga kandungan berbagai vitamin yang terdapat pada sayuran-sayuran. Sayuran yang terdapat pada bubur ini seperti labu merah, singkong, kangkung, daun gedi dan kemangi. Karena namanya juga bubur nasi, tentu bahan dasarnya juga campuran beras ditambah jagung.
Bila pedas dari bubur ini kurang, bisa ditambahkan sambal roa yang merupakan khas sambal dari Manado juga. Tinutuan bisa disantap bareng dengan sup kacang merah, perkedel jagung, ikan cakalang fufu dan ikan asap tuna. Banyak orang menyantap Tinutuan dicampur dengan mi, dan biasa disebut midal.
Masyarakat diluar wilayah Manado, mengenal Tinutuan dengan sebutan bubur Manado saja. Konon cerita awal munculnya Tinutuan ini pada jaman Belanda dulu. Bubur ini lahir karena pada saat itu kondisi ekonomi masyarakat Manado sedang sulit. Warga Manado, khususnya ibu-ibu berkreasi membuat panganan yang berasal dari depan rumah pekarangan saja. Jadilah bubur Manado yang dikenal hingga sekarang ini.
Lokasi wisata kuliner Tinutuan bermula dari seorang ibu yang membuka rumah makan Tinutuan. Sekitar tahun 1981 sebutlah Ny.Rompis. Ia pertama kali membuka rumah makan Tinutuan di Wakeke. Jalan ini sekarang sudah dinobatkan pemerintah menjadi ikon wisata kuliner di Manado. Seperti kebanyakan penjaja makanan, bila banyak peminat. Maka satu persatu akan banyak bermunculan pedagang sejenis. Begitu juga di Jalan Wakeke ini. Karena gerai Ny.Rompis banyak pengunjung. Ini menarik minat bagi rumah makan lain untuk mengais rupiah dari berjualan Tinutuan.
Untuk yang berkesempatan menginjakkan kaki di Bumi Kawanua. Sempatkan sarapan bubur Manado di Wakeke. Menuju kawasan tersebut tidaklah sulit. Lokasinya mudah dijangkau oleh kendaraan umum, apalagi bila menginap di sekitar kawasan dekat Wakeke, akan lebih dekat mudah lagi.
Saya sendiri mencicipi bubur Manado ini di kawasana Wakeke, dan tentunya dipagi hari waktu yang pas untuk mencicipinya. Harga semangkok bubur dikawasan ini Rp10.000 pada tahun 2011. Murah bukan? Rugi rasanya, bila ke Manado tidak mencicipi bubur Manado yang sudah sangat terkenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar