Aku berjalan dicelah-celah pohon pinus. Suara merdu burung Kutilang, Surili menemani ayunan langkah menuju ke rimba Gunung Pancar. Hangatnya sang surya mentari menebas dinginnya wilayah sekitar Gunung Pancar. Sayang aku belum bertemu dengan monyet.
Pagi ini aku bersama dengan seorang kawan Shelly (red:nama saramaran ). Kami melaju membelah jalan bagai seorang pembalap motor. Tapi pembalap kelas slow heheheh..
Jelajah alam tak ada bosannya. Kali ini Wisata Alam Ke Gunung Pancar menjadi destinasinya. Reremputan basah air embun semalam, seperti memberi kesejukan pada batin. Perjalanan kami melewati beberapa perkampungan. Kami menemukan Mushola yang lumayan nampak masih baru dan bersih. Sebelum melanjutkan perjalanan. Kami menunaikan sholat dulu. Brrrr…air wudunya dingin.
Gunung Pancar ini masih termasuk dalam lingkup kawasan Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Kalau mau tahu, Gunung Pancar ini berada di ketinggian 800 M dpl. Gunung ini dikelola oleh perhutani. Pohon-pohon yang menghiasi dan menguatkan gunung ini kayu Jeunjing, Kayu Afrika, Meranti. Tentunya pinus nampak cantik sepanjang jalan kiri dan kanan. Singkong dan Pisang saya melihatnya juga. Dibawah pohon pinus ramai tumbuh subur Hrendong, Ki rinyuh, Jarong dan Alang-Alang.
Bagi yang hobby atraksi sepeda di bukit-bukit kecil. Tempat ini cocok dikunjungi. Di lokasi Wisata Alam Gunung Pancar ini tersedia jalur trekking. Biasanya kalau musim liburan sekolah. Banyak anak-anak main atraksi sepeda di jalan setapak berbukit-bukit. Saya melihat mereka berputar, meloncatkan sepeda, belok kiri dan kanan berdecak kagum.
Upss.. ada yang sedang shooting disini. Saya melihat ada sebuah stasiun tv swasta yang sedang shooting program acara mereka. Saya hanya melihat dari jauh.
Kami berjalan ke bawah ke area camping ground. Saya bertemu dengan team penjaga Gunung Pancar. Area ini bisa disewa untuk outbond. Kemping juga bisa disini. “Kalau musim liburan penuh, banyak anak-anak kemping disini,” Ujar seorang lelaki yang tampak masih muda. Untuk fasilitas kemping ada tempat pemandian. Dan lokasinya bersih. Saya sempat masuk ke tenda mereka. Dan sempat menikmati alunan dangdut.
Kami cukup lama singgah di area kemping ini. Ngobrol dengan penjaganya. Si mas penjaga ini usil. Dikiranya kami sepasang kekasih berjenis kelamin sama. Memang kami pergi hari minggu. Katanya, “Biasanya yang datang kesini berpasangan laki-perempuan. Koq ini perempuan-perempuan? Cekikian kami mendengar ocehannya.
Di lokasi kemping saya melihat kuda sedang makan rumput. Kuda ini juga bisa disewa pengunjung loch.
Walaupun saya tidak melihat langsung berbagai hewan yang berdomisili disini. Penjaga area ini bercerita kalau masih ada Owa Jawa, Burung Surili, Jelarang, Babi Hutan, Elang, Cucak Kutilang, Ayam Hutan Merah, Srigunting dan Burung Enggang. Kebayang kalau ekosistem ini dirusak. Mereka akan lari bahkan mati dan keseimbangan alam pun akan terkikis. Dan siap-siap alam akan marah.
Lelah mengelilingi hutan pinus? Mampir saja ke Pemandian Air Panas. Saya sempat menyeburkan kaki sebentar. Tempatnya memang kecil. Tapi lumayan bisa merendamkan kaki yang pegal. Banyak pengunjung mengitari kolam air panas ini. Istirahat sambil merendamkan kakiknya.
Menuju Gunung Pancar tidaklah sulit. Kalau teman-teman dari Jakarta bisa keluar dari pintu tol Sentul menuju Desa Babakan Madang dan melewati Desa Karang Tengah. Jangan khawatir kondisi jalan kesini cukup beraspal baik. Kalau dari Kota Bogor melewati Jalan Bogor Baru menuju Desa Karang Tengah pakai motor sekitar 1 jam dengan waktu tempuh.
Happy Backpacker :)
Suka tulisan ini! Share ke teman-temannya yuk :)